Dalam Rangka Menyambut Tahun Ajaran 2023 – 2024, MAS Jeumala Amal Menyelenggarakan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka

Kepala MAS Jeumala Amal, Kab. Pidie Jaya didampingi beberapa Wakil Kepala Madrasah membuka kegiatan sosialisasi implementasi kurikulum merdeka tahun 2023. Kegiatan ini mengusung tema “Kurikulum Merdeka: Bangkitkan Semangat Belajar Menuju Indonesia Maju”. Sosialisasi ini dilaksanakan di Ruang Laboratorium Komputer Madrasah pada Rabu, 24 sampai 27 Mei 2023 mulai pukul 10.30 sampai dengan 13.00 WIB. Sosialisasi Implementasi kurikulum merdeka dipandu oleh pangawas madrasah Kabupaten Pidie Jaya (Yusnidar, S.Pd) dan diikuti oleh seluruh guru MAS Jeumala Amal.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran baru yakni tahun ajaran 2023 – 2024 yang akan berlangsung setelah liburan Iduladha 1444 H. Sosialisasi ini penting dilakukan agar para guru tidak salah dalam mengajarkan para siswa dan siswi melalui kurikulum merdeka. Melalui kurikulum tersebut, proses pembelajaran diharapkan dapat memberikan nuansa belajar efektif dan menyenangkan sehingga dapat menciptakan daya saing yang tinggi.

Dalam kesempatan sosialisasi ini, Kepala MAS Jeumala Amal mengajak kepada semua guru agar benar-benar cermat terhadap kegiatan yang dilangsungkan ini. Mengingat kurikulum sebagai modal dasar bagi guru dalam menyukseskan kegiatan pembelajaran sehingga dapat membentuk insan kamil dari MAS Jeumala Amal sesuai dengan visi, misi, tujuan serta target yang telah dikonsepkan oleh madrasah.

Sebagaimana diketahui bahwa kurikulum merdeka merupakan salah satu jenis kurikulum baru yang diperkenalkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memperkuat aspek keterampilan dan daya saing siswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja. Yusnidar, S.Pd. selaku pengawas madrasah sekaligus pemateri dalam kegiatan sosialisasi menyampaikan bahwa kurikulum merdeka dalam penerapannya tidak rumit untuk diaplikasikan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, kiranya sosialisasi ini dapat menjadi wadah tukar pendapat terhadap ambiguitas konsep utama mengenai kurikulum merdeka. (Karnafi89)